SMEKTI KOMPAK (07/02/25) - Salah satu upaya pemerintah untuk melaksanakan amanat dalam
UUD 1945 tentang hak seluruh warga negara, baik yang berada di dalam maupun
luar negeri untuk mendapatkan layanan pendidikan yang sama adalah dengan
pengadaan beasiswa ADEM (Afirmasi Pendidikan Menengah) Repatriasi.
Program pemerintah melalui Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini dikhususkan bagi
anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri, yaitu
wilayah Sabah, Sarawak, dan Johor Bahru, Malaysia.
Program ini diperuntukkan bagi siswa lulusan SMP yang akan
melanjutkan ke jenjang sekolah menengah atas atau sederajat di 108 sekolah yang
tersebar di 11 provinsi. Salah
satunya adalah SMK Negeri 3 Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dua tahun
terakhir, SMK Negeri 3 Mataram sudah menerima sebanyak 8 orang siswa ADEM
Repatriasi. 2 orang siswa pada tahun 2023 dan 6 orang siswa pada tahun 2024.
Adapun 8 orang siswa tersebut terdiri dari 6 orang siswa laki-laki dan 2 orang
siswa perempuan.
Tidak tanggung-tanggung, demi memastikan keamanan dan kenyamanan mereka, sekolah melibatkan Babinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dan Polsek Selaparang. Hal ini tentu saja dilakukan dalam rangka mengantisipasi maraknya keterlibatan remaja, khususnya siswa dalam pergaulan negatif, seperti judi online, narkoba, pergaulan bebas, genk motor, dan sejenisnya.
Untuk kebutuhan
tempat tinggal, mereka ditempatkan di dua lokasi rumah kontrakan yang berbeda
di daerah Kampung Pelita, Kekalik Mataram. Satu rumah kontrakan untuk peserta
laki-laki dan satu rumah kontrakan untuk peserta perempuan. Sementara untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, kesehatan, pakaian dan ibadah
mereka didampingi oleh Rohana, salah seorang staf Tata Usaha (TU) SMK Negeri 3
Mataram selaku ibu asuh mereka selama berada di sini. Tentunya dengan dibantu
pengawasan dari Wakasek Kesiswaan dan juga RT dan lingkungan setempat untuk
ikut mengontrol dan selalu mengawasi mereka.
Dengan pengawalan
dan pendampingan seperti ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman
selama berada di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal mereka.
Sulman Haris,
Kepala SMK Negeri 3 Mataram merasa bangga atas amanah dan kepercayaan yang
diberikan oleh pemerintah karena menjadi salah satu sekolah yang ditunjuk
sebagai penerima program ini.
"Sekolah
akan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta selama berada
dan menimba ilmu di SMK Negeri 3 Mataram. Sehingga, ketika mereka sudah
menyelesaikan pendidikan selama 3 tahun di sekolah ini, kelak mereka kembali ke
kampung halaman dan mampu mengimplementasikan berbagai keahlian sesuai pilihan
kejuruan masing-masing berdasarkan bakat dan minat mereka," terang Sulman
dengan tegas.
Berikan Komentar