PKL Hebat Dimulai dari Perencanaan yang Kuat

PKL Hebat Dimulai dari Perencanaan yang Kuat

SMEKTI KOMPAK (15/04/25) - Hari ini, Selasa, 15 April 2025, SMK Negeri 3 Mataram menggelar rapat koordinasi penting yang melibatkan Kepala Sekolah, seluruh Wakil Kepala Sekolah, serta Ketua Program Keahlian dari berbagai konsentrasi. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kesiapan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa kelas XI yang akan naik ke kelas XII pada tahun pelajaran 2025/2026. PKL direncanakan berlangsung mulai Juli hingga November 2025.

Dalam sambutannya, Kepala SMK Negeri 3 Mataram, Sulman Haris, menekankan pentingnya perencanaan yang matang demi kesuksesan pelaksanaan PKL tahun ini. Ia menyampaikan bahwa PKL merupakan bagian penting dalam proses pendidikan vokasi karena menjadi jembatan antara dunia sekolah dan dunia kerja.


“PKL yang hebat dimulai dari perencanaan yang kuat. Tanpa perencanaan yang matang, mustahil menghasilkan pengalaman PKL yang relevan dan bermakna bagi siswa,” ujar Sulman Haris.


Saat ini, terdapat 13 konsentrasi keahlian di SMK Negeri 3 Mataram yang akan mengirimkan siswa untuk PKL, tersebar dalam 20 rombongan belajar dengan jumlah total 680 siswa. Dalam rapat koordinasi ini, masing-masing Ketua Program Keahlian memaparkan kondisi terkini terkait kesiapan program mereka. Pembahasan meliputi data tempat PKL yang telah tersedia, siswa yang telah mendapatkan tempat PKL, siswa yang masih dalam proses pencarian tempat, rencana penempatan PKL ke luar daerah, serta permintaan-permintaan khusus dari dunia usaha dan dunia industri (DUDIKA).

Sulman Haris menggarisbawahi bahwa sekolah harus mulai mendorong siswanya untuk tidak hanya melihat peluang PKL di lingkup lokal saja, tetapi juga ke perusahaan-perusahaan berskala nasional bahkan global.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa perusahaan-perusahaan besar kebanyakan berada di luar Pulau Lombok. Jika kita ingin memberikan pengalaman terbaik bagi siswa, kita perlu menyiapkan dukungan yang memungkinkan mereka untuk PKL di luar daerah,” jelasnya.

Namun demikian, ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan PKL di luar daerah tentu memerlukan pembiayaan tambahan, terutama untuk akomodasi dan transportasi. Oleh karena itu, komunikasi yang intensif dengan orang tua siswa menjadi kunci keberhasilan program ini.

“Kami akan membangun komunikasi aktif dengan orang tua. Tanpa dukungan mereka, rencana-rencana besar ini akan sulit terlaksana,” imbuhnya.

Dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka, Sulman Haris menjelaskan bahwa pelaksanaan PKL dapat dilakukan pada semester 5 atau 6, tergantung pada kesiapan dan kebutuhan masing-masing program keahlian. Namun, secara regulasi, di wilayah Nusa Tenggara Barat, pelaksanaan PKL di semester 6 belum sepenuhnya didukung oleh Kalender Pendidikan yang tersedia.

“Di beberapa provinsi lain, pelaksanaan PKL di semester 6 sudah berjalan dengan baik karena kalender pendidikan mereka menyediakan dua versi untuk SMK. Kita harapkan hal serupa juga bisa dikembangkan di NTB,” ungkapnya.

Meskipun demikian, SMK Negeri 3 Mataram telah memprogramkan opsi pelaksanaan PKL pada kedua semester tersebut. Sekolah juga tengah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif, khususnya untuk siswa kelas XII di semester akhir yang harus mengikuti Ujian Sekolah dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Dengan adanya fleksibilitas waktu PKL, sekolah berharap siswa tetap dapat fokus mengikuti ujian tanpa kehilangan kesempatan menjalani PKL secara optimal.

Rapat koordinasi ini jua membahas dinamika permintaan dari DUDIKA yang semakin berkembang. Banyak perusahaan kini membutuhkan kehadiran siswa PKL tidak lagi menunggu waktu yang ditentukan oleh sekolah. Beberapa bahkan meminta siswa untuk bergabung di waktu-waktu yang lebih fleksibel, sesuai dengan kebutuhan operasional mereka.

“Permintaan dunia kerja itu nyata dan terus berjalan. Sekolah harus adaptif, salah satunya melalui pola pembelajaran berbasis industri dan program magang industri yang berkelanjutan,” kata Sulman Haris.

Untuk menjawab tantangan ini, SMK Negeri 3 Mataram telah berkomitmen menerapkan pembelajaran berbasis industri. Hal ini diharapkan tidak hanya memperkuat keterampilan teknis siswa, tetapi juga membentuk mental kerja yang sesuai dengan budaya perusahaan.

“Dengan pembelajaran berbasis industri, siswa akan lebih memahami konteks nyata dari materi yang mereka pelajari di sekolah. Mereka tidak hanya siap kerja, tapi juga siap bersaing,” tambahnya.

Sebagai langkah nyata dalam persiapan PKL, Sulman Haris memberikan target yang cukup ambisius namun realistis. Ia menegaskan bahwa seluruh Ketua Program Keahlian harus memastikan bahwa seluruh siswa kelas XI sudah mendapatkan tempat PKL paling lambat akhir bulan April ini.

“Kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Semakin cepat kita menyiapkan tempat PKL, semakin baik pula kita bisa memfokuskan energi untuk pembekalan, koordinasi dengan DUDIKA, dan monitoring pelaksanaan nanti,” ujarnya menutup sesi arahannya.

Rapat ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi antar wakil kepala sekolah dan ketua program keahlian mengenai strategi pencarian tempat PKL, pembekalan siswa, serta teknis pelaksanaan monitoring PKL. Semua pihak bersepakat bahwa keberhasilan program ini adalah tanggung jawab bersama.

Melalui koordinasi yang baik, perencanaan yang kuat, serta dukungan semua elemen sekolah, SMK Negeri 3 Mataram terus berupaya menciptakan pengalaman PKL yang relevan, bermakna, dan berkualitas bagi seluruh siswanya.


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin