SMEKTI KOMPAK - Hari ini senin 20 Mei 2024 merupakan
peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-116, SMKN 3 Mataram melaksanakan
upacara bendera untuk memperingatinya bertempat di lapangan tengah dengan
inspektur upacara bapak Anwar Muhaimin, ST, M.Pd . Kegiatan upacara ini diikuti
oleh seluruh siswa dan bapak ibu guru serta pegawai dengan tertib. Pada kesempatan ini instruktur upacara
membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bapak
Budi Arie Setiadi.
Pada pidatonya
Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat
orang belajar dan berdebat tentang banyak hal seperti pentingnya pendidikan
barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh
lapisan masyarakat tanpa memandang priyayi atau bukan. Dari sanalah muncul
pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan mencakup seluruh rakyat
Hindia-Belanda. Apa yang telah dirintis oleh Boedi Oetomo dilanjutkan oleh
banyak organisasi lain yang muncul belakangan seperti nasionalisme Jawa khas
Boedi Oetomo yang diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup seluruh
orang-orang Hindia Belanda, diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat
Bumi Puter.
Perjuangan
memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir
penjajahan Belanda, perluasan dari cita-cita yang digagas oleh Boedi Oetomo
menjadi puncak pada proklamasi kemerdekaan.
Sebelum lahirnya Boedi Oetomo ada gerakan yang dirintis oleh ibu Kartini yang merupakan pembaharu dan menggagas sebuah imajinasi mengenai sebuah tatanan masyarakat yang merdeka dan sebuah cita-cita baru tentang bangsa yang lebih besar dibandingkan asal usul sosialnya sendiri. Apa yang digagas oleh Boedi Oetomo, Kartini dan para pendiri bangsa kemudian dirumuskan oleh Bung Karno sebagai jembatan emas. Kemerdekaan yang dibayangkan jadi sebuah jembatan emas yang membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri. Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung jembatan emas akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya yang dalam bahasa Bung Karno bahagia bersama atau menangis bersama. Disinilah Bung Karno mengingatkan pentingnya momen agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menkoinfo
mengingatkan bahwa hari ini kita berada pada fase kebangkitan kedua untuk
melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri
bangsa ini. Saat ini kita menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru
kemajuan teknologi pada zaman sebagai penanda zaman baru kemajuan teknologi
telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari. Bagian dari peradaban kita hari
ini, inovasi-inovasi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara
revolusioner, inovasi teknologi digital
bertumbuh setiap hari yang kecepatannya seperti lompatan kuantum dalam dua
dekade terakhir perubahan demikian pesat. Teknologi digital, misalnya, telah
melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan
dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini. Teknologi digital
telah menebas banyak keterbatasan manusia.
Dunia seakan
mengerdil. Semua seperti mendekat, terpampang di depan mata. Jarak bagai
tak
lagi relevan. Kehadiran visual menyempurnakan kehadiran
suara.
Sebagaimana telah berkali-kali oleh Presiden Joko Widodo
peluang kita menjadi negara maju dalam 10 hingga 15 tahun kedepan dengan
memaksimalkan bonus demografi.
Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional
oleh Bapak Presiden Joko Widodo
yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, tantangan demi
tantangan dapat kita hadapi bersama.
Kerja bersama
dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan
pasti. Hasil demi
hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan
pedesaan, di
seluruh penjuru tanah air.
Kebangkitan kedua
merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa
depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan
keyakinan. Kemajuan telah terpampang
di
depan mata. Momen
ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa.
Tidak mungkin
lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di
titik
inilah, seluruh
potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi
digital
kita, menjadi
modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan upaca
diakhiri dengan pembacaan doa oleh petugas, dan usai upacara aktifitas rutin kegiatan
belajar mengajar dilanjutnya kembali dan perupakan minggu terakhir kegiatan
pembelajaran, karena mulai tanggal 27 Mei 2024 – 3 Juni 2024 seluruh kelas X
dan XI mengikuti kegiatan Asesmen Akhir Semester. (yas)