SMEKTI KOMPAK (08/08/24) - Kurikulum merdeka, memberikan ruang gerak bagi sekolah dan guru, untuk memfasilitasi kreatifitas siswa, daya nalar dan daya pikir dengan berbagai inovasi. Terutama bagi Sekolah Menengah Kejuruan, dimana muatan kurikulumnya juga mengarahkan siswa untuk memiliki jiwa entrepeneur.
Untuk mewujudkan tujuan ini, maka SMK mengintegrasikan muatan-muatan inddustri, yang berbasis barang maupun jasa, dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran kejuruan, produk barang dan jasa indsutri ini menjadi muatan pembelajaran, disampaikan kepada siswa, dan menjadi produk pembelajaran kejuruan.
Demikian halnya dengan proses pemasaran produk, juga menjadi materi pembelajaran SMK. Dalam hal ini, pemasaran produk diperlukan pengalaman berinteraksi dengan pelanggan, meyakinkan pelanggan, bahwa produk mereka layak untuk digunakan.
Untuk merealisasikan hal ini, Kelas XI Teknik Kimia Indsutri, yang telah dibimbing oleh Indsutri dalam membuat produk, melakukan proses pemasaran dengan memanfaatkan area publik, seperti di Udayana. Dengan melanjutkan kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya, beberapa kelompok kelas XI tersebut, menawarkan kepada masyarakat dan pelanggan secara langsung.
Kepala SMK Negeri 3 Mataram, Sulman Haris, S.Ag., M.Pd.I, menyampaikan bahwa "Kewirausahaan, menjadi bagian kurikulum SMK. Maka, memberi pengalaman nyata kewirausahaan merupakan bagian yang seharusnya tidak terpisahkan dari pembelajaran. Proses menawarkan ini merupakan bagian dari kompetensi entrepreneur. Agar menjadi pengalaman nyata bagi siswa, maka dirasa tepat jika siswa terjun langsung dan bertemu dengan pelanggan. Sebagai bagian dari pembelajaran, kegiatan ini akan diikuti dengan pengembangan proses berpikir siswa. Dalam hal ini, siswa diminta untuk mengembangkan narasi pengalaman berwirausaha, menganalisis kekurangan-kekurangan yang mereka alami, dan menyusun tindakan-tindakan perbaikan, Dengan demikian, pembelajaran kewirausahaan akan semakin terarah, baik dari aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya.".
Lebih lanjut, Sulman Haris menyampaikan bahwa "Upaya sekolah adalah mendekatkan siswa dengan produk industri yang sesuai dengan standar indsutri dalam pembelajaran, serta mendukung dan mendorong siswa untuk mengembangkan jiwa entrepreneur-nya dengan berbagai metode relevan. Karena sesungguhnya, SMK adalah lembaga entrepreneur, dan ini menjadi program SMK untuk diterapkan secara bertahap".
Editor : yas
Berikan Komentar