SMEKTI KOMPAK (15/04/25) - SMK Negeri 3 Mataram kembali mencatatkan langkah progresif dengan menjadi salah satu sekolah yang dipilih oleh Scholas Club, organisasi internasional yang bergerak dalam penguatan literasi dan kepedulian sosial generasi muda. pada hari Selasa, 15 April 2025, kunjungan spesial datang dari Immanuel asal Argentina dan Delvina asal Italia, dua pengelola Scholas Club yang tengah melakukan pengembangan program di Indonesia. Kunjungan ini difasilitasi oleh Basa NTB, lembaga yang aktif dalam program pengembangan literasi siswa berkaitan dengan isu-isu sosial.
Bertempat di Aula SMK Negeri 3 Mataram, kunjungan ini menjadi lebih istimewa karena bukan sekadar sosialisasi, namun juga mengawali kolaborasi yang berkelanjutan dalam membentuk siswa yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki empati tinggi terhadap permasalahan sosial di sekitarnya.
Scholas Club dikenal sebagai organisasi yang fokus dalam mengembangkan literasi sosial anak muda, melatih mereka untuk peka terhadap isu-isu yang terjadi di lingkungan sekitar, serta mendorong mereka menyusun dan menjalankan program-program yang solutif. Tidak harus besar dan nasional, isu-isu kecil yang sering terjadi di sekolah seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, kurangnya interaksi sosial yang sehat antar teman, hingga minimnya pemahaman tentang pentingnya memilah sampah, justru menjadi pintu masuk untuk membangun empati dan tanggung jawab sosial siswa.
Immanuel, yang kini tengah melanjutkan studi di Los Angeles, Amerika Serikat, menceritakan salah satu proyeknya yang berhasil mengubah kebiasaan siswa di sebuah sekolah di LA. Ia memprogramkan sesi “40 Menit Tanpa Handphone”, di mana para siswa diajak untuk meletakkan gawai mereka dan berkomunikasi langsung satu sama lain. Hasilnya sangat menginspirasi. Para siswa mulai kembali terbiasa saling menyapa, menatap mata saat berbicara, dan benar-benar mendengarkan tanpa distraksi layar.
“Dalam satu sekolah di Los Angeles, setelah beberapa kali kami lakukan sesi ini, banyak siswa yang mengatakan merasa lebih ‘terhubung’ secara emosional dengan teman-temannya,” ungkap Immanuel di hadapan guru dan siswa yang hadir.
Program-program seperti inilah yang ingin mereka replikasi di Indonesia, termasuk di Lombok. Sebelumnya, Scholas Club dan Basa NTB sudah bergerak di Jakarta, Bogor, dan Bali, dan kini mulai memperluas jangkauan ke NTB.
Kehadiran Immanuel dan Delvina di SMK Negeri 3 Mataram tidak lepas dari peran Basa NTB, yang sebelumnya juga telah menyelenggarakan kegiatan di sekolah ini melalui program WIKITON pada 26 Februari 2025. Dalam kunjungan kali ini, Mbak Cio dan Mas Deva dari Basa NTB turut mendampingi kedua tokoh muda inspiratif tersebut.
“Basa NTB melihat SMKN 3 Mataram sebagai sekolah yang terbuka dan progresif, sehingga sangat ideal untuk menjadi mitra dalam program Scholas Club. Kami ingin mendorong siswa-siswa di sini menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah mereka,” ujar Mbak Cio.
Kepala SMK Negeri 3 Mataram, Sulman Haris, menyambut antusias program ini. Baginya, kolaborasi dengan Scholas Club dan Basa NTB bukan sekadar kegiatan tambahan, tetapi bagian dari upaya membentuk karakter siswa yang utuh.
“Saya sangat mendukung. Ketika pihak luar datang dengan niat tulus untuk mengajak siswa bergerak dan peduli terhadap isu-isu sosial, maka sudah seharusnya sekolah memberi dukungan, termasuk dari sisi pendanaan jika diperlukan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai ruang tumbuh kembang yang sehat dan bebas tekanan. “Siswa yang bergabung di ekstrakurikuler itu bergerak karena kemauan sendiri. Mereka punya dasar keinginan untuk berkembang. Ini sejalan sekali dengan visi Scholas Club,” tambahnya.
Sulman Haris bahkan menyatakan kesiapan sekolah untuk mulai lebih awal. Meski program ini direncanakan secara penuh pada Tahun Pelajaran 2025/2026, ia telah menginstruksikan pembina ekstrakurikuler untuk mulai mendorong siswa berdiskusi, merancang ide program, dan menyampaikan rencana mereka ke pihak sekolah mulai dari sekarang.
“Jadi ketika waktunya tiba, mereka sudah siap. Sudah terbiasa menyusun rencana, melaksanakan, dan mengevaluasi. Ini juga bisa jadi bentuk riset kecil yang mewarnai proses pembelajaran di sekolah,” ujarnya optimis.
"Dengan semangat kolaborasi, empati, dan aksi nyata, Scholas Club bersama Basa NTB dan SMK Negeri 3 Mataram siap menyalakan api perubahan dari sekolah, untuk dunia." ungkap Sulan Haris.
Berikan Komentar