SMEKTI KOMPAK JUARA â Bertempat di ruang sidang SMKN 3 Mataram Kepala Dinas ESDM Nusa Tenggara Barat Bapak Sahdan membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor BBM Menjadi Sepeda Motor Listrik Angkatan IV. Dalam sambutannya Sahdan menyampaikan bahwa utk menuskseskan konversi dari BBM ke Listrik perlu menyamakan persepsi dan menyiapkan tenaga teknis untuk Motor Listrik serta ada Kerjasama antara Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan dan Kepolisian.
Kolaborasi dari Berbagai Instansi
Kegiatan Pelatihan ini diawali dengan Laporan dari Kepala PPESDM KEBTKE bapak Ir A Susetyo Edi Prabowo ,M.Si yang menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk mendukung pemberian bantuan pemerintah program konversi sepeda motor listrik serta menghasilkan tenaga teknis yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik yang dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 11 â 15 September 2023. Dalam kegiatan ini nantinya peserta akan mendapatkan materi secara teori dan praktek konversi sehingga menjadi tenaga teknis konversi yang handal dengan durasi 50JP.
Sebagai nara sumber dalam kegiatan ini merupakan kolaborasi dari berbagai instansi yaitu Direktorat Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan , Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor , DITLANTAS POLDA Provinsi NTB, Kementerian Perindustrian, Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi Kementerian ESDM , Pusat Pengembanagn Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi Kementerian ESDM serta dari SMKN 3 Mataram yang akan melatih 22 peserta yang berasal dari badan usaha , UMKM, bengkel sepeda motor dan SMK.
Baca juga : Siswa Kelas X SMKN 3 Mataram Mengikuti Skrining Kesehatan
Pemerintah Subsidi Rp 7.000.000 per unit
Sementara itu Tenaga Ahli Kementerian ESDM Ketenagalistrikan Ibu Sripeni Inten Cahyani menyampaikan bahwa tahun 2019 pemerintah sudah mencanangkan mengenai kendaraan listrik yaitu KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) yang dikuatkan dengan Perpres no 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Kenapa berbasis baterai? Karena Indonesia penghasil nikel terbesar di dunia, sementara pemanfaatan nikel untuk kendaraan listrik baru nanti tahun 2024.
Dalam sambutannya Sripeni Inten Cahyani menyampaikan bahwa Kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan, kendaraan listrik merupakan sesuatu yang akan terjadi dan kedepannya kendaraan listrik adalah bisnis , opportunity dari jasa-jasa program konversi. Kendaraan listrik baru memerlukan tenaga-tenaga teknis yang paham tentang kendaraan listrik, untuk itu kegatan ini dilaksanakan.
Baca juga : Imtaq Kebudayaan : Adat Krame Penting Dilestarikan
Sripeni juga menyampaikan bahwa satu liter BBM menghasilakan 1,9 kg CO2 yang harganya 10ribu rupiah, yang kalau sudah konversi dan tidak lagi memerlukan bbm dimana yang 10ribu (1 liter bbm) biayanya menjadi 1800 rupiah. Jadi lebih murah 8ribu rupiah dibandingkan dengan menggunaan BBM. Untuk pembelian sepeda motor listrik baru dan konversi sampai 2024 ada subsidi untuk 1 juta unit sebesar 7 juta rupiah per unitnya dengan perincian sepeda motor baru sebanyak 800.000 unit dan konversi 200.000 unit. Untuk tahun 2023 target konversi sebanyak 50.000 unit dan tahun 2024 targetnya 150.000. Diakhir sambutannya Sripeni menyampaikan bahwa di Kemnterian ESDM 100 unit kendaraan dinas sudah disulap menjadi motor listrik dan mengajak seluruh hadirin untuk mendukung program pemerintah ini. Dan kementerian ESDM berkolaborasi dengan bengkel-bengkel di seluruh Indonesia dan SMKN 3 Mataram adalah binaan dari Bengkel Braja yang ada di Surabaya yang merupakan pionir pertama konversi dari BBM menjadi listrik dan SMKN 3 Mataram menjadi pionir konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik di Nusa Tanggara Barat.
Baca juga : Penyuluhan dan Edukasi HIV AIDS Bagi Remaja di SMKN 3 Mataram
Luar Jawa dan Bali masih kurang
Secara online Direktur Konversi Energi Bapak Gigih Udi atmo, ST, M.EPM, Ph.D yang tidak bisa hadir lewat sambungan jarak jauh menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat penting karena jumlah bengkel-bengkel konversi di luar Jawa dan Bali masih sangat kurang sehingga kegiatan ini diharapkan akan menambah jumlah bengkel konversi. Gigih berharap dukungan dari pemerintah Nusa Tenggara Barat dalam penyiapan SDM untuk tenaga teknis konversi.
yasdwipura (tim media SMEKTI KOMPAK JUARA)